Tech. Winter

Bambang Mohammad Azhari
4 min readOct 13, 2024

--

Hallo teman teman semuanya 👋
Perkenalkan Saya Bambang Mohammad Azhari , Seorang Software Engineer 💻.

Pada artikel ini Saya akan bahas istilah yang sedang tren saat ini dikalangan IT , yang mana itu adalah Tech. Winter. Seperti biasa , supaya pembahasan kita lebih terstruktur , kita coba breakdown apasaja yang akan kita bahas. Berikut main point yang akan dibahas :

1️⃣ Apa itu Tech. Winter ?

2️⃣ Kenapa sih ada Tech. Winter ?

3️⃣ Bagaimana cara kita menyikapi Tech. Winter ?

1️⃣ Apa itu Tech. Winter ?

Kalau dari definisinya itu “Winter” bisa diartikan dengan musim dingin. Yang mana ketika masuk pada musim tersebut , akan banyak aktifitas aktifitas yang terhambat dan melambat (karena adanya suhu yang rendah dan turun salju) , sehingga orang orang melakukan Efisiensi terhadap sumber daya (semisal menyimpan makanan).

Lalu untuk definisi secara lengkap dari prasa “Tech. Winter” sendiri secara simple adalah “Musim Dingin(berdasarkan definisi tadi disebutkan diatas) dibidang teknologi. Atau Musim Dingin nya untuk perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang teknologi.

Tech. Winter ini biasanya ditandai dengan menurun nya nilai valuasi dan investasi dari suatu perusahaan, melambatnya pertumbuhan pendapatan, bahkan efisiensi perusahaan (salah satunya efisiensi sumber daya manusia / layoff).

Banyak perusahaan perusahaan besar , seperti google, amazon dan meta yang telah melakukan efisiensi (layoff) terhadap perusahaan nya.

2️⃣ Kenapa sih ada Tech. Winter ?

Dimana pada beberapa tahun terakhir (kurang lebih 10-tahun terakhir 2014) , suku bunga di-bank itu sedikit. Sehingga uang yang beredar di-pasaran itu sangat banyak dan menarik minat investor untuk melakukan investasi , salah satu investasi yang cukup besar adalah ke start-up.

Pada tahun tahun tersebut , mulai menjamur lah start-up yang di-danai oleh investor. Dana nya juga tidak sedikit , investor dikala itu “bakar uang nya gila-gilaan”. Dan ditahun ini lah , IT sudah mulai dilirik oleh masyarakat untuk dijadikan main career nya.

Lalu beberapa tahun kemudian , untuk menghindari inflasi , suku bunga kembali dinaikan. Sehingga uang yang bereda dipasaran mulai sedikit dan berkurang. Sehingga , para investor tadi harus lebih berhati hati untuk melakukan investasi nya. Nah daripada investor tadi melakukan investasi yang high-risk (Seperti di start-up tadi) , para investor melihat suku bunga sudah tinggi. Sehingga ditarik lagi ke bank (Masuk lagi uang nya).

Banyak investor meminta agar start-up tersebut sudah bisa profit. Dan dari sana lah banyak start-up yang belum profit terkena dampak nya (untuk bisa survive) , yang mana dampak yang paling terlihat efisiensi perusahaan (layoff).

Selain daripada itu sebenarnya ada banyak alasan dibalik terjadinya Tech. Winter. Seperti Pandemi , Perang Dunia , Cryptocurrency. Tapi secara umum dan yang paling ber-dampak adalah hal yang disebutkan diatas (Berkurangnya minat investor terhadap invetasi ke start-up).

Jadi secara simple , kenapa Tech. Winter terjadi adalah karena berkurangnya minat Investor untuk investasi di tech. start-up.

3️⃣ Bagaimana cara kita menyikapi Tech. Winter ?

Mungkin dari temen temen juga ada terbenak pertanyaan. “Kalau gitu , kapan ini Tech. Winter Berakhir ? Bagaimana cara kita menyikapi nya ?”

Kita tidak tahu kapan Tech. Winter berakhir. Bertanya tentang kapan Tech. Winter itu berakhir adalah sama saja dengan bertanya tentang kapan inflasi berakhir , kapan perang berakhir , kapan pasar modal jadi stabil. Dan itu semua adalah diluar kendali kita. Yang pasti akan berakhir dan akan kembali ke keadaan sesuai dengan keseimbangan nya.

Lalu apa yang harus kita lakukan ?

  1. Fokus kepada hal yang bisa kita kendalikan. Jangan terlalu fokus kepada yang tidak bisa kendalikan (Seperti tech. winter). Kita bisa kendalikan diri kita. Kita bisa kendalikan apa yang mau kita pelajari dan skill apa yang mau kita tingkatkan.
  2. Tingkat Skill dan Portfolio. Karena selain daripada soft-skill , hard-skill juga tidak kalah penting untuk bertahan di-situasi ini. Jadi harus jago dulu , harus punya skill yang mumpuni yang bisa digunakan di-industri dulu. Baru bisa berbicara tentang soft-skill (semisal cara komunikasi, negosiasi). Dan berbicara tentang Portfolio , buatlah produk yang bisa menjadi solusi untuk persoalan yang nyata.
  3. Personal Branding dan Pamerkan Karya. Buat supaya orang lain itu tahu , bahwa kita itu ahli dalam hal apa saja. Cara-nya bermacam macam. Untuk content-writer bisa tulis di-artikel misalnya , lalu untuk programmer bisa update Github nya. Dan selain daripada itu , rapihkan juga Linked-in nya , tambahkan skill, project nya juga.
  4. Relasi dan Koneksi. Punya sebanyak mungkin teman dibidang yang sama. Cari dan kelilingi diri sebanyak mungkin orang orang yang punya passion yang sama dengan kita. Karena dengan relasi ini , jika orang tersebut tahu akan skill kita , maka dia tidak akan ragu untuk merekomendasikan kita ketika kita dibutuhkan.

Penutup 🚀

Jangan patah semangat bagi temen temen yang bergelut dan sedang menghadapi Tech. Winter ini. Fokus saja upgrade skill, portfolio dan relasi.

Serta yang paling penting ingat selalu , jika teman teman khawatir perihal Rejeki. Rejeki itu sudah ditetapkan dan tidak akan tertukar.

Terima kasih sudah baca artikelnya , Sekian.

Saya Bambang Mohammad Azhari. Software Engineer. Web and Mobile Developer. PHP and Typescript Enthusiast. Jika ingin berkenalan lebih dekat dengan saya , silakan cek website pribadi saya di https://azhari.my.id

Ada banyak konten keren lainnya di sana ! Yuk , jadikan kesempatan ini untuk mengupgrade kemampuan kamu 🔥💻

--

--